Jika demam isu hujan datang untuk anda yang memiliki rumah dengan atap dak beton terkadang mengalami masalah kebocoran pada atap. Kebocoran umumnya terjadi di daerah sambungan antara genteng dan dinding / ban-banan, genteng dan bubungan, juga mungkin dari sela-sela genteng jika kemiringan atap telalu landai dan hujan terjadi dibarengi angin. Pada potensi kali ini, akan coba dibahas bocor yang terjadi pada atap dak beton.
Atap dak beton apabila tidak didesain dengan baik dapat menyebabkan kebocoran dan kemungkinan yang lebih parah bila hal ini dibiarkan terus menerus terjadi yakni tulangan dalam beton mampu berkarat yang kesannya dapat mengakibatkan atap beton gagal / runtuh.
Agar atap dak beton kita mampu bertahan dan terhindar dari urusan bocor, kita mesti memperhatikan beberapa hal selaku berikut.
2. Plat beton dengan lendutan / defleksi yang terlalu berlebihan mampu menyebabkan genangan di tengah bentah. Genangan ini jika menetap terus-menerus memiliki kemungkinan untuk merembes ke dalam beton sampai ke lapisan bawah pelat beton, setelah terkumpul mungkin bisa terjadi tetesan air. Pada bentangan dan beban persyaratan, katakan 3m bentang balok, beban hidup 200 kg/m2 lazimnya lendutan / defleksi tidak terlalu menjadi permasalahan. Apabila lebih dari itu, plat beton harus didesain strukturnya secara teliti.
3. Kemiringan / slope pada atap dak yang tereskpos oleh cuaca sangat diperlukan untuk menjamin semoga air secepatnya cepat mengalir dan tidak terus-menerus menggenang. Nilai kemiringan minimum 0.5%, lebih baik lagi jika mampu meraih 1%. Artinya untuk bentang 3m, maka kemiringannya adalah 1% x 3m = 0.03m (3cm). Untuk mencapai kemiringan mampu dibuat dari ketebalan yang berbeda / bergradasi pada plasteran di atas beton. Lebih cantik lagi apabila kemiringan dibuat pribadi pada plat betonnya, sehingga ketebalan plasteran di atasnya sama.
4. Tebal plasteran di atas beton jangan terlalu tipis karena akan mudah retak dan pecah, dan kalau terlalu tebal harus menggunakan wiremesh (besi tulangan yang dilas secara fabrikasi membentuk kotak2 mirip pemasangan tulangan) atau paling tidak kawat ayam, biar memiliki kekuatan tarik yang cukup sehingga memperkecil kemungkinan retak. Tebal plesteran tolok ukur sekitar 3-4cm.
5. Kemiringan / slope dapat dijadwalkan 1 arah atau 2 arah dari level tertinggi hingga level paling rendah. Pada posisi terendah, bila air tidak boleh jatuh bebas mesti diberikan tanggulan yang menyatu / monolit pada dikala pembesian dan pengecoran plat dak. Apabila terdapat parapet / dinding pendek, maka pastikan bagian bawah dinding setinggi kira-kira 15cm dari level dak juga dicor monolit dengan plat beton.
6. Hal yang tidak kalah penting ialah memperlihatkan drain dan down pipe / saluran pembuangan apabila air tidak mampu jatuh bebas. Saluran ini berfungsi vital untuk membuang air yang terkumpul di level paling bawah agar tidak terjadi genangan pada pelat lantai. Lubang drain mesti dipasang dengan baik agar tidak menjadi sumber kebocoran, sumbangan flange / sayap pada pipa untuk menahan agar tidak bocor acap kali diaplikasikan. Lubang drain ini pun mesti tetap dijaga pada ketika operasional jangan sampai tersumbat oleh kotoran, contohnya daun-daunan, plastik. Penting untuk dikenali bila air tidak dapat dialirkan maka air tersebut akan menjadi beban untuk atap yang kalau tidak masuk dalam tolok ukur desain akan dapat memungkinkan terjadinya kegagalan struktur / runtuh.
7. Material waterproofing dikala ini sudah umum banyak dipakai untuk menunjukkan perlindungan terhadap kebocoran. Macam-macam water proofing contohnya : Integrated water proofing, ialah aplikasinya dicampurkan pada ketika pengadukan beton mentah yang kerjanya mengisi pori-pori yang terjadi dalam beton. Yang kedua adalah tipe membran yaitu menutup permukaan beton dengan komponen membran, atau asphalt yang dibakar. Juga ada tipe coating adalah melapisi permukaan beton dengan materi / cairan waterproofing. Material water proofing tipe membran dan coating yang cantik harus tahan terhadap cuaca panas dan dingin dan memiliki kesanggupan untuk dapat meregang secara lentur. Tapi perlu diingat, material waterproofing yang bagus pun tidak akan dapat menangkal kebocoran kalau struktur beton tidak bekerja secara maksimal mirip telah diuraikan pada item no, 1 dan 2.
8. Apabila terjadi retak-retak pada pelat eksisting (plat dak lama), maka apabila dirasa dibutuhkan perbaikan struktur (misal dari lendutan yang terlalu berlebihan) maka struktur plat harus diperkuat. Untuk retak-retak beton yang terjadi mampu di”sembuh”kan dengan menawarkan grout injection, ialah pengaplikasian cairan semen mutu tinggi dengan dibantu pompa pada bab yang retak.