www.nasioluo.com – Inilah Arti Makna Dari Bunga Teratai Dalam Berbagai Budaya dan Agama
Simak pengertian bunga teratai berikut dalam beberapa agama seperti Budha, Mesir dan Hindu yang tentunya memiliki arti yang berbeda.
Bayangan teratai yang hidup dan mencoba bangkit dari lumpur kotor dan berlumpur di dasar danau memberi kita gambaran yang lebih jelas tentang keindahan, kemurnian, dan vitalitasnya yang kuat. Hal ini menjadikan bunga teratai sebagai simbol suci keindahan dan kesucian dalam berbagai budaya dan agama.
Dalam Budaya Buddha
Bunga teratai adalah gambar yang banyak digunakan dalam agama Buddha, menandakan transformasi, kebangkitan spiritual dan pencerahan. Ini dianggap sebagai contoh sempurna tentang bagaimana orang harus hidup Fakta bahwa bunga teratai tumbuh di sebelah lumpur tetapi tidak kotor mengingatkan kita bahwa kita harus hidup bersih dan tidak berbohong.
Pikiran untuk mencapai pencerahan adalah seperti bunga teratai yang muncul ke permukaan air setiap hari. Seperti dalam mitologi Mesir, teratai adalah simbol kelahiran kembali, keindahan, kemurnian, dan pembaruan dalam agama Buddha.
Tak hanya itu, teratai juga digambarkan sebagai satu-satunya bunga di samping Sang Buddha. Bunga teratai memiliki banyak warna, setiap warna tanaman memiliki arti yang berbeda.
Putih seharusnya berbicara tentang kesempurnaan dan kemurnian. Teratai putih juga dianggap sebagai pusat dunia.
Terkadang teratai ungu juga akan terbuka, tetapi kondisinya tidak sama apakah itu kuncup atau bunga yang mekar. Teratai ungu delapan kelopak melambangkan jalan mulia kedelapan pencerahan spiritual. Teratai merah muda khususnya dianggap sebagai representasi Sang Buddha. Dalam beberapa kasus, teratai merah digunakan untuk mengekspresikan cinta, simpati dan mewakili hati.
Makna dalam Agama Hindu
Dalam agama Buddha, bunga teratai juga digunakan sebagai simbol suci dalam agama Hindu. Bunga teratai dalam agama Hindu melambangkan kesucian, keindahan, keabadian dan pencerahan spiritual.
Jenis teratai yang banyak digunakan dalam agama Hindu adalah teratai putih. Legenda Hindu juga berbicara tentang banyak dewa yang memegang bunga teratai.
Lakshmi (dewi kemakmuran) digambarkan duduk di atas teratai putih yang disebut “tahta teratai”. Brahma (Sang Pencipta) digambarkan muncul dari bunga teratai yang lahir dari pusar Dewa Wisnu.
Dalam Budaya Mesir
Di Mesir kuno, ada dua jenis utama teratai, teratai putih dan teratai biru. Meskipun jenis teratai kedua sebenarnya adalah bunga bakung putih, tetap saja disebut teratai. Dalam peradaban selanjutnya, teratai merah muda juga dibawa ke Mesir, tetapi mereka tidak lagi ditemukan di negara itu. Teratai biru adalah bunga yang paling sering disebutkan dalam lukisan hieroglif Mesir yang bertahan hingga hari ini.
Bunga teratai melambangkan kelahiran kembali dalam legenda agama Mesir. Hal ini ditunjukkan dengan fakta bahwa tanaman akan mundur kembali ke air (terendam) pada malam hari dan muncul dengan kesegaran yang tak tertandingi ketika matahari terbit keesokan harinya.
Ini seperti pergerakan matahari yang akan mengikuti kecenderungan yang sama untuk menghilang di malam hari dan datang hanya di pagi hari. Teratai, dengan demikian mulai digunakan sebagai simbol dewa matahari, kelahiran kembali dan penciptaan.
Selanjutnya, dalam hieroglif Mesir, dijelaskan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan kelahiran dapat juga berkaitan dengan kematian.
Akibatnya, simbol teratai menjadi begitu populer dalam simbolisme Mesir sehingga digunakan untuk mengeja yang akan mengubah orang mati, melalui kebangkitan, untuk hidup setelah itu.
Akhir Kata
Teratai digunakan sebagai bunga suci di banyak budaya dan agama karena kemampuannya untuk bangkit dari lumpur gelap di dasar danau dan mandi di bawah sinar matahari.
Meski hidup di lumpur yang kotor, bunga teratai tetap indah dan harum, tanpa kotoran. Mengajarkan kita bahwa: Ada sisi baik dalam diri setiap orang, cari dan kenali kebaikannya, jangan hanya melihat latar belakang seseorang untuk menilai.